Blogger templates

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 20 Juli 2013

Contoh Soal dan Pembahasan Statistika


1. Tentukan datum terkecil, datum terbesar, median, kuartil bawah, dan kuartil atas dari data berikut:
a. 8, 7, 9, 4, 6, 5, 4
b. 9, 8, 7, 9, 4, 6, 5, 4
Jawab:
a. Banyak data (n) sama dengan 7. Jika data ini diurutkan dari yang terkecil, diperoleh
No. Urut Data
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Nilai Data
4
4
5
6
7
8
9
• Datum terkecil adalah x1 = 4.
• Datum terbesar adalah x7 = 9.
• Median merupakan datum tengah setelah data diurutkan. Jadi, median (Q2) = x4 = 6. Jika menggunakan rumus

• Kuartil bawah (Q1)
Q1 = median dari 4 4 5
Jadi, Q1 = 4 (nilai paling tengah)
• Kuartil atas (Q3)
Q3 = median dari 7 8 9
Jadi, Q3 = 8 (nilai paling tengah)
b. Banyak datum (n) sama dengan 8. Jika data diurutkan, diperoleh
No. Urut Data
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Nilai Data
4
4
5
6
7
8
9
• Datum terkecil adalah x1 = 4.
• Datum terbesar adalah x8 = 9.
Median tidak dapat ditentukan dengan cara seperti soal (a). Median untuk data genap (n = 8) ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Dengan cara yang sama, diperoleh Q1 = 4,5 dan Q3 = 8,5.
2. Hasil dari suatu pengamatan adalah sebagai berikut.
12 11 9 8 9 10 9 12
Median dari pengamatan tersebut adalah ….
Jawab:
Data diurutkan dari yang terkecil.
8 9 9 9 10 11 12 12
Mediannya adalah (9+10)/2 = 9,5
3. Seorang peneliti mengambil masing-masing 1 kg air dari 20 sungai yang berbeda untuk diuji kadar garamnya. Hasil pengujian (dalam mg) adalah
193 282 243 243 282 214 185 128 243 159
218 161 112 131 201 132 194 221 141 136
Dari data tersebut tentukan:
a. jangkauan data;
b. jangkauan antarkuartil;
c. simpangan kuartil.
Jawab:
Data diurutkan hasilnya sebagai berikut:







Untuk mendapatkan file diatas silahkan klik Download

    Jumat, 19 Juli 2013

    Artikel Skripsi Teams-Games-Tournament




    TEAMS-GAMES-TOURNAMENT  (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATERI PELUANG DAN STATISTIKA


    Nurul Laila Hidayati
    Mahasiswa Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang
    Jalan Lontar Nomor 26 Semarang
    Nurul_apriliawan@yahoo.com


    ABSTRAK

                Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model kooperatif tipe Teams-Games-Tournament  (TGT) dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta pada materi peluang dan statistika.

                Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, subjek penelitian adalah siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 yang terdiri dari 40 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama membahas materi Peluang dan siklus kedua Statistika. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa, angket respon siswa, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari lembar observasi keaktifan dan angket respon siswa dianalisis dengan menghitung persentase dari keseluruhan aspek yang diamati.

                Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) menunjukkan bahwa rata-rata seluruh aspek keaktifan belajar materi Peluang dan Statistika mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan  dengan  adanya peningkatan hasil rata-rata persentase lembar observasi keaktifan belajar siswa untuk tiap siklus, yaitu pada siklus I keaktifan siswa sebesar 61,17% untuk siklus II sebesar 71,11%. Selain itu hasil dari angket respon siswa terhadap pembelajaran juga meningkat yaitu sebesar 63% pada siklus I dan sebesar 70,11% pada siklus II.


    Kata kunci : TGT, Keaktifan belajar, Peluang dan Statistika









    PENDAHULUAN
    A.      Latar Belakang Masalah

    Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Salah satu pembelajaran kooperatif adalah tipe Teams-Games Tournamaent (TGT). Pada tipe ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok. Setelah itu siswa bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan penghargaan kelompok. Selain itu terdapat kompetisi antar kelompok yang dikemas dalam suatu pernainan agar pembelajaran tidak membosankan. Hal ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan guru. Dengan mendekati siswa, diharapkan tidak ada ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau berpendapat kepada guru.

    Peneliti mengadakan observasi di kelas IX A, IX B dan IX C SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta untuk memperoleh gambaran kondisi siswa pada saat proses belajar matematika berlangsung. Di kelas IX C, pada saat guru memberikan pertanyaan, siswa menjawab pertanyaan guru secara bersama-sama. Jika diberi kesempatan untuk bertanya, siswa hanya berbisik-bisik dengan teman bahkan sebagian besar hanya diam. Siswa tidak mempunyai keberanian untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan. Siswa mencatat semua materi yang disampaikan jika guru telah menginstruksikan untuk mencatat materi.

    Berdasar hasil observasi tersebut, siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan guru belum melaksanakan pembelajaran kooperatif dengan baik. Bertolak dari semua hal di atas peneliti ingin melakukan suatu penelitian tindakan kelas guna meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa pada pokok bahasan Peluang dan Statistika di SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta kelas IX C melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT.

    B.       Rumusan Masalah

    Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Times-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta pada pokok bahasan statistika dan peluang?

    C.      Tujuan Penelitian
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta pada pokok bahasan Statistika dan Peluang
     

    Untuk mendapatkan file diatas silahkan klik Download

    ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI STATISTIKA


     
    Berdasarkan KTSP 2006, materi statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan,  penyusunan, pengolahan, penganalisisan, serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan anlisis data yang dilakukan. Adapun standar kompetensi yang ditargetkan dalam KTSP 2006 adalah menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan dan sifat-sifat peluang dalam pemecahkan masalah. Tujuannya agar peserta didik dapat  memahami cara memperoleh data, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa, membulatkan, dan menyusun data untuk menyelesaikan masalah. Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai diantaranya : 
    1. Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive;   
    2.  Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta 
         penafsirannya,  dan   
    3.  Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta 
         penafsirannnya.
    Dari  kompetensi dasar yang telah diuraikan diatas, guru harus dapat mengembangkan indikator-indikator ketercapaian kompetensi sesuai kondisi peserta didik dan fasilitas sekolah tersebut. Berikut ini adalah analisis proses pembelajaran materi statistika adalah :
    1)      Tujuan guru dalam pembelajaran
    Peranan seorang guru sangat penting untuk menjadikan peserta didik dalam menghadapi persaingan di dunia pekerjaan dan menjadikan mereka sebagai lulusan yang berhasil dalam menghadapi kompetensi atau ketuntasan belajar. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan strategi bagi pengajar supaya peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Pola lama dengan pembelajaran klasikal seperti dilakukan oleh banyak guru sampai sekarang ini bukanlah strategi yang tepat untuk lagi di terapkan pada proses pembelajaran. Apabila pola tersebut masih diterapkan maka peserta didik akan merasa jenuh, tidak ada semangat untuk menerima pelajaran. Akibatnya, tidak akan menumbuhkan minat, bakat, potensi maupun kreatifitas peserta didik.
    Jadi guru perlu menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik, bertujuan agar terpenuhinya suatu kompetensi dan profesionalisme guru dalam mengajar. Teknik penyajian dan pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dikuasai guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, di pahami, dimengerti dan digunakan oleh peserta didik dengan baik. semuanya harus disesuaikan dengan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta waktu yang diperlukan dalam mencapai ketuntasannya.
    Kunci utama keberhasilan guru dalam mengajar yaitu dalam memilih strategi, model, maupun metode yang tepat serta didukung oleh teknik dan taktik dalam mengajar. Yang dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain atau dirancang oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya yaitu penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber atau media belajar dalam kegiatan belajar mengajat di kelas. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar, semuanya diarahkan pada tercapainya tujuan pembelajaran.
    2)      Strategi Pembelajaran
    Berdasarkan uraian di atas, tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu penguasaan materi bukan akhir dari proses pembelajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan membentuk pola perilaku siswa. Untuk itulah strategi pembelajaran perlu ditentukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.. Menurut Wina Sanjaya (2005:105-108),ada beberapa macam strategi pembelajaran yang dapat digunakan yaitu:
    1.        Strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction)

    Dalam strategi pembelajaran langsung, pembelajaran berorientasi kepada guru sebab guru memegang peranan yang dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur, dengan harapan apa yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa dengan baik.

    2.        Strategi pembelajaran dengan diskusi

    Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah, menjawab pertanyaan, menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat keputusan.

    3.        Strategi pembelajaran kerja kelompok kecil (Small-Group Work)

    Kerja kelompok kecil merupakan strategi pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa dituntut untuk memperoleh pengetahuan sendiri melalui bekerja bersama-sama. Tugas guru hanyalah memonitor apa yang dikerjakan siswa.

    4.        Strategi pembelajaran (Cooperative  Learning)

    Cooperative  Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang bisa terdiri dari 3 sampai 5 siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Melalui Cooperative  Learning siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Kerja sama di sini dimaksudkan setiap anggota kelompok harus saling membantu. Kegagalan individu adalah kegagalan kelompok, dan sebaliknya keberhasilan individu adalah keberhasilan kelompok. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelompoknya.                                              


    Untuk mendapatkan file diatas silahkan klik Download